Dari ayat tersebut, kita dapat memahami bahwa Allah SWT sangat mengutamakan amalan dzikir bagi hamba-Nya yang beriman. Dzikir bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik saat sedang duduk, berdiri, atau bahkan saat sedang melakukan aktivitas lainnya.

Kondisi seseorang yang menahan, baik munafik maupun kenyang hampir tak ada bedanya. Hanya niat dan ketulusan yang dapat mempengaruhi ibadah puasa.

يَأيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Bagaimanakah keadaan mereka dalam menyambut bulan suci ini? Musibah demi musibah, derita demi derita menimpa mereka. Dengan derita dan tangisanlah mereka menyambut bulan suci ini.

Sebagai orang mukmin, kita harus percaya bahwa semua yang disyariatkan oleh Allah kepada manusia, pastilah mengan- dung hikmah dan manfaat di dalamnya. Walaupun hikmah ataupun manfaat tersebut belum semuanya dapat diungkap oleh akal manusia yang serba terbatas.

Ketakwaan yang tidak sekadar menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya tetapi juga yang mengandung kesadaran bahwa semua itu sebagai bagian dari kebutuhan hidup, bukan tugas official semata.

Maka aku katakan: "Amin." Ketika aku naik ke anak tangga kedua, ia berkata: "Dilaknat orang yang ketika namamu disebut, ia tidak bershalawat kepadamu". Aku katakan: "Amin." Ketika aku naik ke anak tangga ketiga, ia berkata: "Dilaknat orang yang kedua orang tuanya sampai usia lanjut bersamanya, atau salah satu dari mereka, akan tetapi itu tidak membuatnya masuk surga."Maka aku katakan: "Amin.

Ibnul Qayyim menyatakan, perasaan puas (ridha)nya seseorang terhadap amal ketaatan yang telah ia kerjakan, merupakan indikasi bahwasanya ia tidak mengetahui terhadap keadaan dirinya. Dia tidak mengetahui hak-hak Alllah dan bagaimana semestinya beribadah kepada Allah. Ketidaktahuan terhadap kekurangan dirinya serta aib-aib yang terdapat dalam amal ketaatannya, dan ketidaktahuannya terhadap kebesaran Allah dan hak-hakNya, menjadikan dia berprasangka baik terhadap jiwanya yang penuh dengan kekurangan, sehingga akhirnya ia puas dengan amal ketaatannya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa pula beri’tikaf setiap tahunnya selama sepuluh hari. Namun di tahun saat beliau akan meninggal dunia, beliau beri’tikaf selama dua puluh hari

Concerning the means of the Righteous Salaf, you need to browse regarding their striving, their patience as well as their sincerity for Allaah, how they exceeded in their initiatives Within this noble thirty day period and also other months. That's to mention that we do not only remind ourselves of undertaking these actions only while in the thirty day period of Ramadan then turn out to be heedless and forsake our obedience to Allaah from the remaining months, on the contrary we continue on to face within the evening with prayer and continue to worship Allaah and turn to Allaah In combination with all ramadhan sale the other acts of worship in an effort to attain closeness to Allaah in Ramadan, we should not be heedless.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., yang dengan limpahan rahmat-Nya memungkinkan kita berkumpul di malam yang penuh berkah ini dengan kesehatan untuk melaksanakan salat tarawih dan witir berjemaah.

Pada hari ini, saya ingin berbicara tentang sebuah amal yang sangat dianjurkan dalam Islam, yaitu sedekah. Sedekah bukanlah sekadar memberi sebagian dari harta kita kepada yang membutuhkan, tetapi juga merupakan salah satu bentuk ibadah yang penuh keberkahan di hadapan Allah SWT.

The education departments of Berlin and the uk have made an effort to discourage college students from fasting during Ramadan, since they assert that not consuming or consuming may lead to concentration troubles and bad grades.[152][153]

Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.